Senin, 14 April 2008

Pohon yang Kehilangan Rohnya

Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang
ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya
di Pasifik Selatan.
Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang
menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa ? Kebisaan ini ternyata mereka
lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit
untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati.
Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat
hingga ke atas pohon itu.

Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada
di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu.
Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari.
Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu
perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai
akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian,
mudahlah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh.
Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa
teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan
menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.

Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati.
Nah, sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan
Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali
Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ? Ayo cepat ! Dasar leletan?
Bego banget sih. Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan? Ayo, jangan
main-main disini. Berisik ! Bising !? Atau, pernahkah Anda berteriak kepada
orang tua Anda karena merasa mereka membuat Anda jengkel ? Kenapa sih
makan aja berceceran ? Kenapa sih sakit sedikit aja mengeluh begitu?
Kenapa sih jarak dekat aja minta diantar ? Mama, tolong nggak usah
cerewet, boleh nggak? Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada
pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?Cuih! Saya nyesal kawin
dengan orang seperti kamu tahu nggak!Iii!Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa !
Aduh. Perempuan kampungan banget sih !?
Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya? E, tolol. Soal mudah begitu aja nggak
bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter? Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya
saat merasa kesel, ?E tahu ngak ? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel.
Ada banyak yang bisa gantiin kamu? Sial !
Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu ?

Ingatlah ! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina,
terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini.
Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada
orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita.
Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya
akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan
mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ?
Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan
padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya,
meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begituuuu jauhnya.
Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak !

Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan
roh pada orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki.
Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin
segera membunuh roh pada orang lain ataupun roh pada hubungan Anda, selalulah berteriak.
Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Tidak ada komentar: